Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 2




Macam - macam sistem perekonomian :

1.      Sistem Perekonomian Merkantilisme

Merkantilisme diambil dari kata ”Mercari” yang artinya berjual beli. Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana negara memiliki wewenang yang besar, atau disebut juga sebagai sistem ekonomi proteksi. Kemakmuran diperoleh dari perdagangan luar negeri. Ideologi ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara-negara Eropa Barat. Tujuan dari merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara.

2.      Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalisme)

Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Potensi keberhasilan setiap individu juga dihargai. Masyarakat dianjurkan untuk mengembangkan bakat mereka dengan cara menguntungkan diri mereka sendiri, misalnya dengan memulai Bisnis.Sistem ekonomi kapitalisme banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.
 Ciri-ciri :
1.      Menerapkan sistem persaingan bebas
2.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3.      Peranan pemerintah dibatasi
4.      Peranan modal sangat penting

 Kelebihan :
1.      Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri.
2.      Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan..
3.      Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
4.      Kualitas barang lebih terjamin.

Kekurangan :
1.      Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2.      Rentan terhadap krisis ekonomi.
3.      Menimbulkan monopoli.
4.      Adanya eksploitasi.

3.   Sistem Perekonomian Komunisme
sistem perekonomian komunis peranan pasar untuk menentukan arah produksi hampir tidak ada. Bila sistem perekonomian kapitalisme dapat kita sebut ekonomi pasar, maka sistem ekonomi komunis adalah ekonomi perintah, yang bersifat totaliter dengan putusan-putusan ekonomi di buat oleh pusat.
Dalam sistem perekonomian komunis negaaralah yang menerangkan atau menetapkan pada orang-orang perseorangan:
  • Dimana harus bekerja
  • Pekerjaan apa yang harus dipilih
  • Apa yang harus dimakan
  • Apa yang harus dihasilkan
  • Berapa tinggi harga harus di tetapkan
  • Bagaimana menanam modal simpanan
4.      Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialisme)

Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomian ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.

Ciri-ciri :
1.      Hak milik individu tidak diakui.
2.      Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3.      Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4.      Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

  Kelebihan :
1.      Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2.      Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3.      Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4.      Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

  Kekurangan :
1.      Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2.      Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3.      Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.


5.      Sistem Perekonomian Fasisme

Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang
Rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang
berlebihan. Fasisme dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat: Ultra Nasionalis,Rasis, Militeris, Imperialis Contohnya adalah Jerman dan Italia.

6.      Sistem Ekonomi Demokrasi

sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai kemakmuran.
Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :

1.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2.      Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
3.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
4.      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
5.      Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
6.      Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
7.      Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :

1.      Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
2.      Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3.      Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.


Perbedaan Bisnis yang Hanya Mengejar Keuntungan dan Bisnis yang Tidak Mengejar Keuntungan
Perbedaan bisnis yang hanya mengejar keuntungan dan tidak mengejar keuntungan adalah apabila bisnis di lakukan hanya untuk mendapatkan laba atau keuntungan bagi si pebisnis dan hanya untuk memakmurkan kehidupannya, itu dapat dikategorikan sebagai bisnis yang hanya mengejar keuntungan.Namun, apabila bisnis di lakukan untuk menyediakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak sekedar hanya untuk mendapatkan laba bagi si pebisnis maka itu dapat dikategorikan sebagai bisnis yang tidak mengejar keuntungan. 

Pandangan Masyarakat Sekarang dengan Pandangan Masyarakat Zaman Dulu Tentang Profesi Bisnis

Pekerjaan di bidang bisnis pada masa lalu belum menarik bagi anak muda dibandingkan  dengan masa sekarang. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang sejarah pekerjaan bisnis di negara kita. Latar belakang filosolis profesi bisnis di Indonesia kurang begitu menguntungkan. masyarakat tidak memiliki interest terhadap profesi ini. Masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan lapangan pekerjaan pamongpraja, menjadi pegawai negeri, walaupun gaji kecil tapi lebih terhormat dibandingkan dengan para pedagang.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumberpenghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknva menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya sudah bertitel lulus perguruan tinggi. Mereka berucap ” untuk apa sekolah tinggi, jikahanya man menjadi pedagang”. Pandangan seperti ini sudah berkesan jauh di lubuk hati sebagian besar rakyat kita mulai sejak zaman penjajahan Belanda dulu, sampai beberapa dekade masa kemerdekaan.
Tetapi pada era globalisasi seperti ini bisnis sangat berperan penting karena bisnis sudah di anggap menjadi sebuah profesi. Bisnis sudah menjadi dambaan anak muda. Banyak juga orang yang beralih profesi ke profesi bisnis, seperti ahli hukum, teknologi, kedokteran, pendidik/guru, dosen. Ada yang pindah jalur ke profesi bisnis sebagai pekerjaan utama adapula yang sambilan. Jadi kita harus membangun bisnis atas dasar penuh kejujuran. Bisnis harus berpandangan jauh ke depan. Bisnis didirikan bukan untuk sementara, tapi untuk selamanya. seumur hidup pemilik dan terus dilanjutkan oieh ahli warisnva.
Oleh sebab itu, dunia bisnis harus menjaga faktor kontinuitas usaha, yang membuat landasan usaha yang kuat memuju masa depan yang penuh tantangan.


Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar